Friday, 3 May 2013

Film Dokumenter : Fenomena Rokok di Indonesia

Rokok menjadi sebuah masalah serius yang harus segera di tangani oleh Pemerintah, Selain pemerintah kesadaran masyarakat akan bahaya rokok serta dampak terhadap diri sendiri dan orang lain harus terus diberikan guna dipahami dengan berbagai pendekatan, sehingga dapat dengan mudah dimengerti oleh semua kalangan masyarakat.

Disaat rokok banyak berperan besar sebagai sponsor utama untuk berbagai event event besar di negara kita, seperti contohnya sebuah Konser musik artis dalam negeri maupun luar negeri dan Pertandingan pertandingan sepak bola, mulai dari sinilah tanpa disadari penyalahgunaan rokok menjadi sesuatu yang "lumrah" bagi semua orang tak terkecuali anak remaja yang tadinya tidak mengenal rokok menjadi ikut coba coba hingga ketagihan.

Iklan Rokok yang dapat dengan mudah ditemukan dimana mana begitu memprihatinkan kita semua. Disaat kampanye anti rokok banyak dilakukan aktivis aktivis anti Rokok di negara negara barat yang notabene adalah negara yang memperkenalkan rokok pertama kali. Kini negara negara barat di Amerika dan Eropa mereka sadar akan bahaya rokok tersebut, sehingga pemerintahnya pun mendukung kampanye anti rokok. Di Amerika sendiri iklan rokok sudah dilarang di tempatkan di tempat umum, kalau kita bandingkan di Indonesia tentunya begitu kontras. Di Indonesia justru kita dapat menjumpai iklan iklan rokok hanya di tempat umum dan dalam ukuran besar, begitu juga jika kita lihat di media cetak maupun televisi. Untuk turut mendukung kampanye tersebut di kota New York harga rokok sengaja dijual dengan harga yang sangat mahal karena pajak yang diberikan untuk rokok sangat besar. Sampai saat ini merokok di tempat tempat umum di Amerika menjadi sesuatu hal yang memalukan bagi warga negaranya.

Karena dukungan Pemerintah negara negara barat terhadap kampanya anti rokok inilah yang menyebabkan para pengusaha rokok di negara negara tersebut melakukan ekspansi usahanya secara besar besaran ke berbagai negara negara diluar negara mereka. Target mereka adalah negara "miskin" dan negara berkembang yang memang kurang kesadarannya akan bahaya rokok. Metode pemasaran yang dilakukan di Amerika kini berhasil di terapkan di Indonesia dan mereka berhasil juga mengeruk untung di Negeri kita.

Philip Morris sebuah perusahaan rokok terbesar dan pertama didunia membeli saham PT. HM Sampoerna, seperti kita tahu HM Sampoerna adalah salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia. Beberapa rokok yang dihasilkan oleh perusahaan bernama Philips Morris ini seperti Marlboro yang sangat terkenal. Perusahaan tersebut gencar melakukan penjualannya di Indonesia pasca menambah saham-nya di HM Sampoerna tahun 2005 yang lalu.

Dalam video ini digambarkan bahwa menjamurnya iklan rokok di Indonesia bukan hanya terdapat di kota kota besar di Indonesia, tetapi sudah merambah ke desa desa. Metode pemasaran yang sama persis seperti yang dilakukan di negara negara eropa dan amerika berpuluh puluh tahun silam.

Sungguh memprihatinkan disaat anak anak kecil dan remaja yang seharusnya memupuk prestasi dan mengasah bakatnya tetapi kini asyik menikmati rokok seperti layaknya sebuah tradisi, orang tuanya pun dengan santainya tidak perduli sama sekali akan masa depan kesehatan anak anak mereka. Beberapa anak menjawab dengan santai bahwa alasan merokok hanya untuk Gaya, Pergaulan dan hanya untuk disebut "Macho" ? tentunya ini sebuah pemahaman yang tidak bisa diterima oleh akal sehat.

Peredaran rokok di negara kita dilegalkan untuk dibeli oleh anak anak sekolah yang jelas jelas berumur di bawah 18 tahun. Dalam video tersebut terdapat Pedagang kaki lima yang menjual rokok tepat persis berada di depan sekolah bahkan pihak sekolah pun tidak peduli. Pedagang kaki lima tersebut meng "Iya" kan bahwa yang paling banyak membeli adalah anak anak sekolah. Dari kejadian ini kita bisa menyimpulkan bahwa perhatian pemerintah terhadap penyimpangan target pemasaran rokok tidak ada sama sekali. Dalam video seorang yang pernah bekerja di Philip Moris menyatakan bahwa target dari Industri Rokok selain target usia legal penghisap rokok yaitu yang berumur 18+, juga tidak menutup kemungkinan ada target pemasaran Ilegal yang ditujukan anak anak dan remaja berusia14+.

Sekitar 70% pria di Indonesia menghisap rokok, sebuah angka yang mencengangkan dan merupakan lahan yang sangat menguntungkan bagi sebuah Industri rokok. Tak heran jika industri rokok belakangan ini semakin marak dengan keluarnya merek merek baru.

Semoga video ini bisa membuat orang orang yang saat ini menjadi perokok berfikir kembali untuk melanjutkan menjadi perokok atau tidak. Minimal sadar bahwa lambat laun kita akan menjadi pembunuh untuk diri kita sendiri.

Saat ini bukan lagi membahas siapa yang salah dan apa penyebabnya, karena kita tidak akan menemukan titik temu. Industri ini sulit di hapuskan karena banyak pihak pihak yang berkepentingan. Yang terpenting sadar kalau Rokok itu berbahaya bagi diri kita dan orang lain dan sudah saat nya kita tidak lagi diperbudak oleh yang namanya ROKOK nanti dengan sendirinya Industri industri rokok ini akan gulung tikar. Negara yang membuat rokok saja sudah ANTI kenapa kita masih harus TERTIPU ?  Trik pemasaran Industri Rokok selalu memanfaatkan segala cara untuk menghindari kebangkrutan.

Jadi mulai sekarang katakan tidak untuk ROKOK! dengan merokok anda hanya akan menguntungkan para  pengusaha rokok bukan diri kita! justru malah membuat hidup kita menjadi miskin. Coba kita pikirkan berapa uang yang terbuang percuma setiap harinya, berapa banyak uang yang nantinya akan dikeluarkan untuk membayar biaya berobat karena penyakit yang dihasilkan dari merokok? belum lagi racun yang dikeluarkan dari rokok tersebut berdampak kepada orang lain juga. Segera bersikap lebih cerdas agar menuju hari esok yang lebih baik dengan hidup yang lebih sehat. Belum ada kata terlambat untuk "Berhenti" menggunakan rokok, segala sesuatunya kalau disadari lebih awal hasilnya akan jauh lebih baik daripada tidak sama sekali.

Salam


1 komentar:

pada suka paru parunya rusak ya
alhamdulilah aku ga ngerokok

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More